Sabtu, 05 November 2016

Metode Pengukuran Antropometri

Untuk mndapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal yang lain dan perlu diamati adalh berat dan pusat masa dari suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jaak untuk pergerakan melingkar ari tangan dan kaki, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian antropometri statis dan antropometri dinamis.

Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dimensi yang diukur pada antropometri statis  diambil secara linier ( lurus ) dan dilakukan di permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran reresentatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadan diam. 
 
Dalam antropometri statis ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
1.      Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Untuk lansia yang berumur sekitar 60 tahun, ada kecenderungan untuk berkurang.
2.      Jenis kelamin
Pada umumnya laki laki mempunyai struktur yang lebih besar dari perempuan, kecuali dada dan pingglnya.
3.      Suku bangsa dan ras
Ukura tubuh manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan.
4.      Pekerjaan
Aktivitas sehari hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Contohnya : Pemain basket biasanya memiliki struktur tubuh yang lebih tinggi daripaa orang biasa.
Sedangkan  Antropometri dinamis adalah pengukuran dilakukan dengan memperhatikan gerakan gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja/ individu melakukan gerakannya. Sehingga lebih kompleks dan lebih sulit untuk diukur.
Dalam antropometri dinamis terdapat 3 kelas pengukurannya yaitu :
1.      Pengukuran tingkat keterampilan. Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari performa atlet.
2.      Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
3.      Pengukuran variabilitas kerja. Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari jari tangan dari seorang juru ketik atau operator computer.