Berikut ini beberapa cara dalam menggunakan Cutter
Kelopok Ergonomi : Aubry Sahadat Mayasa, Brian Masinaz, Hanif Aditya, Muhammad Ihsan Almarsus
Minggu, 06 November 2016
Sabtu, 05 November 2016
Metode Pengukuran Antropometri
Untuk mndapatkan suatu
perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor faktor
seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun
dinamis harus diperhatikan. Hal yang lain dan perlu diamati adalh berat dan
pusat masa dari suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jaak untuk
pergerakan melingkar ari tangan dan kaki, dan sebagainya. Berikut akan
dijelaskan mengenai pengertian antropometri statis dan antropometri dinamis.
Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linier ( lurus ) dan dilakukan di permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran reresentatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadan diam.
Dalam antropometri statis
ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu
sebagai berikut :
1.
Umur
Ukuran
tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk
pria dan 17 tahun untuk wanita. Untuk lansia yang berumur sekitar 60 tahun, ada
kecenderungan untuk berkurang.
2.
Jenis kelamin
Pada
umumnya laki laki mempunyai struktur yang lebih besar dari perempuan, kecuali
dada dan pingglnya.
3.
Suku bangsa dan
ras
Ukura
tubuh manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan.
4.
Pekerjaan
Aktivitas
sehari hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Contohnya : Pemain
basket biasanya memiliki struktur tubuh yang lebih tinggi daripaa orang biasa.
Sedangkan Antropometri dinamis
adalah pengukuran dilakukan dengan memperhatikan gerakan gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja/ individu melakukan gerakannya. Sehingga lebih kompleks dan lebih sulit untuk diukur.
Dalam antropometri dinamis
terdapat 3 kelas pengukurannya yaitu :
1.
Pengukuran
tingkat keterampilan. Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari
suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari performa atlet.
2.
Pengukuran
jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : jangkauan dari gerakan
tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
3.
Pengukuran
variabilitas kerja. Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari jari tangan
dari seorang juru ketik atau operator computer.
Langganan:
Postingan (Atom)