Jumat, 23 Desember 2016

Jurnal ERGONOMI

PENGGUNAAN CUTTER DENGAN PRINSIP ERGONOMI
TELKOM UNIVERSITY
Aubry Sahadat Mayasa,Brian Masinaz,M.Ihsan Almarsus,Hanif Aditya
Prodi S1 Desain Produk
aubry_sahadat@yahoo.com,masinazbrian@gmail.com,ihsan.almarsus@gmail.com,hanif.aditnoor@gmail.com

BAB I
1.1  Latar belakang
Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.Bentuk kata sifatnya adalah ergonomis.
Alat pemotong (cutter) adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan bahan dari benda kerja dengan cara deformasi geser. Bahan-bahan yang digunakan untuk cutting tool pada proses pemesinan merupakan faktor utama yang bisa mempengaruhi proses pemesinan itu sendiri. Dari beberapa penelitian penulis melakukan evaluasi dengan gagang cutter yang berdampak besar pada proses pemotongan yang disebabkan karena ketidaknyamanan.           
1.2  Identifikasi Masalah
1.Kurang nyaman genggaman pada cutter
2.Terjadinya cedera pada pergelangan tangan
3.Hasil pemotongan yang kurang sempurna
1.3 Tujuan
      1.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ergonomic pada cutter
1.4 Metode Penelitian
      Metode yang digunakan pada penulisan jurnal kali ini adalah metode eksperimen dengan cara menggunakan cutter yang sama pada ukuran tangan yang berbeda-beda.



BAB II
2.1 Teori ergonomic
            Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergo (kerja) dan Nomos (peraturan dan hukum kerja) serta dapat didefenisikan sebagai penerapan ilmu-ilmu biologi tentang manusia bersama-sama dengan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya.
            Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat-alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia. (Sutalaksana : "Teknik Tata Cara Kerja").
            Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat. Faktor keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut. (Wesley E Woodson).
            Suatu rancangan memenuhi kriteria “baik” apabila mampu memenuhi konsep ENASE (Efektif, Nyaman, Aman,Sehat dan Efisien). Dan untuk mencapai konsep ENASE ini maka ilmu ergonomi memiliki peran yang sangat besar. Karena di dalam ilmu ergonomi manusia merupakan bagian utama dari sebuah system (Human Integrated Design), maka harus disadari benar bahwa faktor manusia akan menjadi kunci penentu sukses didalam operasionalisasi sistem manusia-mesin (produk); tidak peduli apakah sistem tersebut bersifat manual, semiautomatics (mekanik) ataupun  full-automatics.
      Dalam penyelidikannya Ergonomi pada dasarnya dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan, yaitu :
a. Penyelidikan tentang tampilan (display)
b. Penyelidikan tentang kemampuan kekuatan fisik manusia (Biomekanika)
c. Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja (Antropometri)
d. Penyelidikan tentang lingkungan fisik

     

Berkenaan dengan bidang-bidang penyelidikan itu, maka terlibat sejumlah disiplin dalam ergonomi, yaitu :
a.   Anatomi dan fisiologi ; cabang ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi tubuh pada manusia.
b. Antropometri ; ilmu yang mempelajari tentang ukuran-ukuran/dimensi  tubuh manusia.
c. Fisiologi psikologi ; ilmu yang mempelajari sistem syaraf dan otak.
d. Psikologi eksperimen ; ilmu yang mempelajari tentang perilaku dan tingkah laku manusia.

            Oleh murel dan kawan-kawan, fungsi ergonomi dirumuskan sebagai ”studi ilmiah tentang perkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya ”(The Scientific Study of the relationship between man and his working environment).
            Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktifitas rancang bangun (design) ataupun rancang ulang (Redesign). Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip pekerjaanlah yang harus disesuaikan terhadap kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia (fitting the job to the man rather than the man to the job). Ini berarti dalam merancang suatu jenis pekerjaan perlu diperhatikan faktor-faktor apa saja yang menjadi kelebihan dan keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Salah satu faktor keterbatasan manusia yang harus diperhatikan adalah ketrbatasn dalam ukuran dimensi tubuh. Untuk tujuan perancangan inilah dibutuhkan data-data mengenai diri seseorang.

2..2 Manfaat dan Peran Ilmu Ergonomi
Ergonomi memeiliki beberapa manfaat, diantaranya :
·         Meningkatkan unjuk kerja, seperti : menambah kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelagan yang berlebihan.
·         Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan
·         Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui peningkatan ketrampilan yang diperlukan.
·         Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia.
·         Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja.

            Dalam lapangan kerja, ergonomi ini juga mempunyai peranan yang cukup besar. Semua bidang pekerjaan selalu menggunakan ergonomi. Ergonomi ini diterapkan pada dunia kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya rasa nyaman tersebut maka produktivitas kerja diharapkan menjadi meningkat. Secara garis besar ergonomi dalam dunia kerja akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·         Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya.
·         Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja.
·         Peralatan apa yang mereka gunakan.
·         Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan pekerja.

            Aspek-aspek Ergonomi yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang nyaman. Sebagai contoh pada pekerja yang berhubungan dengan komputer.
      Ergonomi Stasiun Kerja
Keluhan yang sering muncul :
·         Pengguna komputer mengalami ketegangan otot pundak, ketegangan otot siku, ketegangan punggung.
·         Pengguna yang bekerja lama didepan komputer akan mendapatkan miope yang semakin besar. (Haider-Austria).
·         Pengguna mengalami iritasi dan ketegangan mata yang semakin hari makin bertambah. (Laubli – Swiss).
·         Cara Mengatasi Keluhan
·         Perlu pengaturan tata letak semua peralatan yang digunakan  di stasiun kerja.
·         Dua faktor yang mempengaruhi unjuk kerja operator, yakni viewing angle dan posisi papan ketik. (Sauter).
·         Rancangan stasiun kerja yang baik adalah penempatan papan ketik dan tempat duduk pada ketinggian yang tepat. (Dainof).

Aspek Pencahayaan
Lebih ditekankan pada pencahayaan di area layar tampilan. Untuk menghindari kelelahan mata.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
·         Hindarkan pengguna dari cahaya terang langsung/tak langsung
·         Atur keseimbangan antar kecerahan layar tampilan dan kecerahan yang ada di depan pengguna.
·         Hindari cahaya menyilaukan, langsung/tak langsung, yang mengenai layar.
·         Pastikan bahwa ada cahaya cukup untuk pekerjaan yang tidak menggunakan layar tampilan.
Aspek Suhu dan Udara
Kenyamanan udara (thermal comfort) adalah kondisi dimana manusia merasa tidak kepanasan atau kedinginan pada saat dia hanya mengenakan pakaian biasa. Kenyamanan udara ini dapat diperoleh dengan mengatur kelembaban, suhu, dan aliran udara.
            Ukuran kenyamanan udara (ASHRAE Standard 55)
·         Kecepatan aliran udara                 : 0.15 m/s.
·         Kelembaban relatif sebesar           : 50% baik musin dingin/panas.
·         Suhu pada musim dingin                : 23 - 26 C.
·         Suhu pada musim panas                : 20 - 23.5 C.
Aspek Gangguan Suara
Suara dapat menjadi salah satu faktor yang diperhatikan karena :
·         Suara-suara tertentu bisa mempengaruhi konsentrasi seseorang.
·         Hilangnya konsentrasi menyebabkan turunnya kinerja seseorang.
·         Cara pengendalian gangguan suara pasang panel kedap suara.
·          Buat active noise controller.
·         Berikan pengertian ke sesama teman kerja tentang jenis musik dan tingkat volume suara dari audio sistem yang sedang diaktifkan.
2.2 Tabel
A.Tabel
Dimensi Tangan
Data Ukuran (cm)
Besar
Sedang
Kecil
Panjang Telapak Tangan
20cm
19,5cm
16,5cm
Panjang Ibu Jari
6cm
7cm
6cm
Diameter Ibu jari
2cm
2cm
1.8cm
Panjang Telunjuk
8cm
7,5cm
7cm
Lebar Telapak Tangan
10,5cm
8,3cm
6,9cm
BAB III
3.1 Pembahasan
 Berdasarkan tabel dan gambar diatas kita dapati ukuran panjang cutter ini adalah 16cm, panjang telapak tangan percentile terkecil adalah 16,5cm panjang telapak tangan digunakan untuk menggenggam keseluruhan produk. Ukuran diameter pengunci mata cutter adalah 2,4cm berdasarkan tabel data ukuran diameter ibu jari para subjek ukuran diameter pengunci ini sangat pas tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Untuk handle dibagian atas berukuran 12.5cm ini lebih pendek daripada panjang telapak tangan sampai ke ujung jari telunjuk membuat pengguna memiliki keleluasaan dalam menggenggam. Untuk mndapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal yang lain dan perlu diamati adalh berat dan pusat masa dari suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jaak untuk pergerakan melingkar ari tangan dan kaki, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian antropometri statis dan antropometri dinamis.

           Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dimensi yang diukur pada antropometri statis  diambil secara linier ( lurus ) dan dilakukan di permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran reresentatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadan diam. 
  
Dalam antropometri statis ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
1.  Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Untuk lansia yang berumur sekitar 60 tahun, ada kecenderungan untuk berkurang.

2. Jenis kelamin
Pada umumnya laki laki mempunyai struktur yang lebih besar dari perempuan, kecuali dada dan pingglnya.

3. Suku bangsa dan ras
Ukura tubuh manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan.

4. Pekerjaan
Aktivitas sehari hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Contohnya : Pemain basket biasanya memiliki struktur tubuh yang lebih tinggi daripaa orang biasa.



Sedangkan  Antropometri dinamis adalah pengukuran dilakukan dengan memperhatikan gerakan gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja/ individu melakukan gerakannya. Sehingga lebih kompleks dan lebih sulit untuk diukur.
Dalam antropometri dinamis terdapat 3 kelas pengukurannya yaitu :
1.      Pengukuran tingkat keterampilan. Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari performa atlet.
2.      Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.

3.      Pengukuran variabilitas kerja. Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari jari tangan dari seorang juru ketik atau operator computer.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dan pengukuran pada tiga orang yang berbeda diketahui bahwa untuk yang memiliki ukuran tangan yg besar sangat mudah dalam mengendalikan Cutter, dan untuk yang berukuran tangan sedang tidak begitu terganggu dengan desain cutter ini sedangkan untuk yang memiliki tangan berukuran kecil juga sama saja gengaman masih dapat dilakukan dan mudah digunakan.

Sabtu, 05 November 2016

Metode Pengukuran Antropometri

Untuk mndapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal yang lain dan perlu diamati adalh berat dan pusat masa dari suatu segmen atau bagian tubuh, bentuk tubuh, jaak untuk pergerakan melingkar ari tangan dan kaki, dan sebagainya. Berikut akan dijelaskan mengenai pengertian antropometri statis dan antropometri dinamis.

Antropometri statis adalah pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dimensi yang diukur pada antropometri statis  diambil secara linier ( lurus ) dan dilakukan di permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran reresentatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadan diam. 
 
Dalam antropometri statis ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
1.      Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Untuk lansia yang berumur sekitar 60 tahun, ada kecenderungan untuk berkurang.
2.      Jenis kelamin
Pada umumnya laki laki mempunyai struktur yang lebih besar dari perempuan, kecuali dada dan pingglnya.
3.      Suku bangsa dan ras
Ukura tubuh manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan.
4.      Pekerjaan
Aktivitas sehari hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Contohnya : Pemain basket biasanya memiliki struktur tubuh yang lebih tinggi daripaa orang biasa.
Sedangkan  Antropometri dinamis adalah pengukuran dilakukan dengan memperhatikan gerakan gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja/ individu melakukan gerakannya. Sehingga lebih kompleks dan lebih sulit untuk diukur.
Dalam antropometri dinamis terdapat 3 kelas pengukurannya yaitu :
1.      Pengukuran tingkat keterampilan. Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari performa atlet.
2.      Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
3.      Pengukuran variabilitas kerja. Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari jari tangan dari seorang juru ketik atau operator computer.

Senin, 03 Oktober 2016

Proses Pembuatan Mata Cutter (lanjutan post sebelumnya)

CUTTER AYE! dan Antropometri

Cutter

Cutter secara bahasa berarti pemotong. Cutter yang akan dibahas disini adalah Paper Cutter, kalian semua pasti sudah tidak asing dengan alat ini. Cutter biasa kita gunakan saat memotong kertas membuat kerajinan. 

5w +1h :


  1. Apa : Apa itu Cutter? Cutter adalah alat pemotong.
  2. Siapa : Siapa pengguna Cutter? Anak-anak, Dewasa, Pegawai Fotokopi, Orang Kantoran dsb.
  3. Kapan : Kapan Cutter ini digunakan? Cutter dapat digunakan kapan saja pagi, siang maupun malam.
  4. Dimana : Dimana Cutter ini digunakan? Didalam dengan menggunakan alas untuk menggunakanya.
  5. Kenapa : Mengapa kita menggunakan Cutter? Untuk meringankan Pekerjaan ringan maupun berat sesuai fungsinya.
  6. Bagaimana : Bagaimana cara menggunakanya? Cutter yang kita pakai disini biasanya digunakan dengan cara digenggam.






SPESIFIKASI TEKNIS

Cara untuk menggunakan Cutter ini adalah :

  1. Pertama buka pengunci Cutter dengan memutar kuncian melawan arah jarum jam.
  2. Setelah mengeluarkan mata Cutter kemudian kunci kembali dengan memutar kuncian searah dengan arah jarum jam. fungsi dari mengunci ini adalah agar mata pisau tetap kuat dan tidak mudah lepas.


MATERIAL

Material yang digunakan dalam Cutter ini adalah:

Bagian Handle              : Plastik
Mata pisau                    : Stainless
Penopang Mata pisau   : Stainless
Pengunci                       : Plastik

DIMENSI

Dimensi Produk dijelaskan sebagai berikut :



  1. Bagian handle atas 12,5cm
  2. Bagian handle bawah 8cm
  3. Panjang Cutter 16cm
  4. Diameter roda pengunci 2,4cm

ANTROPOMETRI

Berikut adalah data Antropometri yang didapatkan melalui koresponden :

Dimensi Tangan
Data Ukuran (cm)
Besar
Sedang
Kecil
Panjang Telapak Tangan
20cm
19,5cm
16,5cm
Panjang Ibu Jari
6cm
7cm
6cm
Diameter Ibu jari
2cm
2cm
1.8cm
Panjang Telunjuk
8cm
7,5cm
7cm
Lebar Telapak Tangan
10,5cm
8,3cm
6,9cm

ukuran tangan sedang


Data: Tangan ukuran besar     = Dirga
          Tangan ukuran sedang  = Aubry
          Tangan ukuran kecil     = Anis